Winarso adi sukarno turner
As Turner () argued, the forecast of housing demands always fails as it (Winarso, )..
Presiden Soekarno pernah berpesan, “bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa-jasa pahlawannya”.
Bringing together a group of international scholars, Directors of Urban Change in Asia examines the influence of significant individuals who are 'directors'.Begitu juga untuk menghargai para pemimpin Kota Tegal (Walikota) baik yang sudah tidak menjabat maupun yang sekarang masih menjabat. Untuk dapat menghargai jasa-jasanya, tentulah kita harus mengetahui profil beliau tersebut terebih dahulu.
Yuk kita simak siapa saja Walikota Tegal dari masa dulu hingga sekarang.
1. Mr. Besar Martokusumo (periode 1942 – 1945)
Mr. Besar Martokusumo.
Middle-income households in Bandung, Indonesia – usually not realising that service infrastructure was inadequate when they purchased newly developer-built.
lahir di Brebes, 8 Juli 1894. Ketika pendudukan Jepang, yakni mulai April 1942 Mr Mas Besar Martokoesoemo diangkat jadi Shi-co (wali kota) Tegal Beliau adalah walikota bangsa Indonesia Pertama.
Tercatat sebagai anggota BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia).
Beliau juga adalah salah satu tokoh advokat pejuang kemerdekaan. Menjadi yang pertama kali membuka law firm di negeri ini.
Beliau membuka kantor advokatnya di kampung halamannya, Te